Cerpen: Apology
Nara duduk di depan cermin di kamarnya. Ia teringat sesuatu ketika melihat sebuah kotak yang ia taruh di sudut meja. Kubus berwarna merah muda berukuran tiga puluh kali tiga puluh. Sebuah kotak yang sudah lama ia asingkan dari pandangannya, meskipun ia taruh di tempat yang mudah untuk dilihat. Sebuah kotak yang semua isinya mampu mengembalikan pemberi dan segala kenangan yang sakit untuk diingat. Nara masih takut untuk membukanya meski sudah sangat lama. Air matanya selalu jatuh ketika memorinya harus terpaksa mengingat semua kejadian itu. Dadanya selalu sesak ketika semua gambarannya muncul kembali di pikirannya. Nara masih belum bisa mengikhlaskan semua yang terjadi meski itu sangat menyakitinya. Entah. Rasa sedihnya terlalu ambigu. ~ Di sebuah tempat yang sudah biasa Nara datangi untuk bertemu seseorang. Nara sudah duduk dengan manis di hadapan cangkir berisi kopi yang mungkin sedang menertawakannya karena menunggu seseorang. “Halo, kamu di mana? Aku udah di tempat ...