Untuk Ibu
Halo, gimana kabar kalian? Lama ngga ngetik di sini. Tau lah alasannya. Penunggu di sini udah kehilangan seseorang sebagai bahan tulisannya, hehe. Dia udah lulus. Btw, selamat ya kak. Semoga kita ketemu di kehidupan selanjutnya, entah sebagai apa, saya terima. He he. Hari ini, 11 Oktober 2016. Banyak yang sudah ia lewati. Masa sulit, tersulit, atau bahkan yang paling sulit. Sepahit empedu mungkin sudah ia cicipi. Entah bagaimana menyebut tentang usianya. Bertambah, atau berkurang? Sudah menginjak angka pertama di kepala empat, tapi anak-anaknya belum melihat sehelai warna putih di atas mahkotanya. Anak-anak mamah bukan orang-orang yang mudah mengucapkan sesuatu karena situasi atau momen. Mereka lebih senang diam dan bertutur kata sendiri. Mereka datar dan dingin. Bukan salah kita, karena buah jatuh ngga jauh dari pohonnya, he he. Berkali-kali jatuh, juga berulang kali bangun. Mah, kita ngga selalu di sisi mamah, ngga melulu genggam tangan mamah atau setidaknya hapus air m...