Cerpen: Wasting to Waiting
Suara langkah kaki itu hampir tidak terdengar. Selepas turun dari tebengan kakaknya, Seina mindik melewati gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Sebelum sampai di sekolah, Seina melirik arlojinya dan merasa bahwa ia akan telat. Sayangnya, kakaknya tidak menyadari hal itu, jadi langsung pergi setelah men- drop Seina. Seina berhasil lolos melewati gerbang tanpa ketahuan satpam sekolah nya. Ia duduk di halte seberang gang masuk ke arah sekolahnya. Ia menunggu panggilan seseorang. Namun hampir semenit, panggilannya hanya dibalas nada sambung. “Dean udah bangun belum, sih?!” gerutu Seina yang mencoba menghubungi Dean—kekasihnya—lagi. Di panggilan berikutnya, panggilannya di jawab di seberang sana. “Halo, Na?” sahut Dean saat panggilan Seina tersambung. “Kamu dari mana? Kok tadi teleponku ngga dijawab?” “Aku baru sampe kampus. Berarti tadi lagi bawa motor.” “Emang ngga berat?” Seina mencoba bercanda pada kekasihnya yang selera humornya hard. “Kenapa?” bahkan Dean sama...