Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Complicated [Delapan - Confused]

Hampir dua pekan menjalin hubungan dengan Rama, dia memberi kabar yang cukup membuatku sedih. Mungkin akan lebih jarang komunikasi, karena ponselnya rusak. Orangtuanya tak mengizinkannya untuk pegang ponsel untuk beberapa hari ke depan. Jadi, Rama akan menghubungiku sesaatnya dia pegang ponsel, milik mama atau papanya, mungkin. Aku cukup sedih, namun aku mengerti keadannya. Aku kuat dan aku bisa. Aku akan memahaminya, karena aku mencintainya. Dari kenyataan yang harus aku hadapi, aku kuat-kuat saja kok walaupun dia sudah tidak lagi pegang ponsel. Dia bisa meneleponku di waktu senggang. Setiap pulang sekolah, dia pasti meneleponku. Setiap mamanya usai kerja, dia mengajaku untuk sekadar komunikasi di twitter, dia pakai ponsel mamanya. Sekali lagi dia mengajaku jalan, ke toko buku lagi. Bosan sih, tapi selama dengannya, tidak masalah. Kali ini beda. Dulu, kami masih teman ke tempat ini. Sekarang, aku sudah menjadi pacarnya. Entah apa namanya. Asik di twitter, tapi tidak pernah ...

Complicated [Tujuh - After]

Rama membuatku sedikit melupakan Farel. Rama selalu bisa membuatku tertawa. Tidak dengan Farel, yang selalu membuatku menangis. Sebelum Rama datang ke hidupku, aku sedang berada dalam lingkaran masalah di rumah. “Ka, De, Mama mau bicara.” panggil Mamaku. Aku dan Lala berjalan mengikuti Mama ke kamarnya. Aku dan Lala duduk. Mamaku bicara dengan wajah tenang dan kepala dingin. Aku tak bisa meraba hatinya. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Aku bukanlah orang yang peduli terhadap masalah selain masalah pribadiku. Aku terlihat lebih cuek dengan masalah di rumah. Aku seakan-akan tak mau tahu apa yang terjadi di rumah. “Seandainya terjadi apa-apa dengan mama dan ayah, kaka sama ade tidak boleh sedih ya.” Aku tau, Mama hanya ingin menutupi kesedihannya dariku dan Lala. Ya, aku bisa menebak. Aku mengerti maksud Mama. Namun di situ, di situasi itu, aku membisu. Apa-apa yang baru saja Mama bilang, itu apa? Berpisah? Mungkin. Masa bodo lah. Aku tidak mau tau. Tapi kan mereka oran...