Cerpen: Let It Go
“Maaf aku telat” Diandra, atau biasa dipanggil Dee—melirik jam ditangannya, kemudian menghembuskan napas. “Akhir-akhir ini kamu selalu telat. Alasannya apa hari ini?” “Aku kan udah pernah bilang, aku ada jabatan di KSM, dan sekarang lagi sibuk ngurusin untuk lomba tiga bulan ke depan” “Aku nunggu kamu lebih dari dua jam, Dir. Ngga bisa lebih lama lagi bikin aku nunggu?” Dirma, kekasih Dee sejak dua tahun yang lalu—hanya diam mendengar pertanyaan dari Dee. Detik berikutnya, mereka sibuk dengan argumen hati masing-masing. Menikmati dinginnya hujan dan angin malam ini. Dingin, tanpa kehangatan. Sangat terlihat kelelahan di wajah Dirma, juga Dee yang menampilkan wajah dengan rasa serba salah. Entah siapa yang salah kali ini. Dee yang terlalu egois, atau Dirma yang terus-terusan menguji kesabaran Dee. “Halo, kenapa?” Dirma menerima satu panggilan. “Iya, sebentar lagi. Disini masih hujan”. Klik. Panggilan terputus. “Aku harus balik ke kampus” ucap Dirma seraya memasukkan...