Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Cerpen: Let It Go

“Maaf aku telat” Diandra, atau biasa dipanggil Dee—melirik jam ditangannya, kemudian menghembuskan napas. “Akhir-akhir ini kamu selalu telat. Alasannya apa hari ini?” “Aku kan udah pernah bilang, aku ada jabatan di KSM, dan sekarang lagi sibuk ngurusin untuk lomba tiga bulan ke depan” “Aku nunggu kamu lebih dari dua jam, Dir. Ngga bisa lebih lama lagi bikin aku nunggu?” Dirma, kekasih Dee sejak dua tahun yang lalu—hanya diam mendengar pertanyaan dari Dee. Detik berikutnya, mereka sibuk dengan argumen hati masing-masing. Menikmati dinginnya hujan dan angin malam ini. Dingin, tanpa kehangatan. Sangat terlihat kelelahan di wajah Dirma, juga Dee yang menampilkan wajah dengan rasa serba salah. Entah siapa yang salah kali ini. Dee yang terlalu egois, atau Dirma yang terus-terusan menguji kesabaran Dee. “Halo, kenapa?” Dirma menerima satu panggilan. “Iya, sebentar lagi. Disini masih hujan”. Klik. Panggilan terputus. “Aku harus balik ke kampus” ucap Dirma seraya memasukkan...

Rasa di Pagi Ini

"Kau adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan" Iya, kamu alasan dan jawaban atas semua pertanyaanku. Kamu sudah berhasil menggeser satu nama yang pernah sangat lama menetap di hati ini. Kamu alasan aku semangat pergi ke kampus :') "Aku tak ada waktu 'tuk pikirkan diriku, karena aku sibuk memikirkan kamu" Setiap detik yang kupunya, setiap napas yang berhembus, entah mengapa selalu kamu yang terbayang. Apa mungkin aku terlalu sibuk memikirkanmu, juga mengharapkanmu? Bahkan aku sibuk mencari cara untuk menyapamu. "Oh, oh mengapa ku kau buat membisu saat ku memandangmu" Mataku sudah sering jatuh tepat di matamu, namun mulut terasa berat untuk sekedar menyapa. Kita sering berpapasan dalam satu suasana, dan setiap kali kita bertatap muka, mata kita selalu bertemu. Mungkinkah kita sama-sama menyapa dari hati? :') "Can you feel my heartbeat, baby? I want you know that I love you " Setiap pertemuan kita yang tanpa dis...

Memahami Sebuah Rasa

Ketika jantung selalu berdetak cepat setiap bertemu. Ketika detik selalu dimilikinya. Ketika sujudku selalu berharap untuk bertemu. Ketika air mata mulai menetes karena dia. Entah sudah sampai di menit keberapa. Wajahnya masih terus berotasi dalam pikiran. Rasa ini sungguh tak kenal waktu, tak kenal situasi. Dia mengunci tatap ini dalam malam. Keinginan yang selalu berharap cepat-cepat esok. Beberapa jam yang disisihkan untuk sekedar melihatnya dari kejauhan. Berpapasan membuat tubuh seketika membeku. Ingin menyapa, lidah terlalu keluh. Tersadar, sudah ada yang hilang dari diri ini. Tatapan pertama itu telah membuka hati yang lama tertutup. Ucapan dalam tulisan itu sudah terlanjur merubah rasa. Dan aku sudah paham rasa ini. Mungkin terlalu cepat untuk dikatakan cinta. Juga terlalu berlebihan untuk disebut jatuh cinta. Hanya dalam hitungan hari, pantaskah disebut cinta? Tapi saat cinta datang, dia tidak kenal waktu. Bahkan tanpa sadar. Ya, kusimpulkan ini cinta. B...

When You Love Someone

Mencintainya bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk membuat dia berada disini, bersamaku. Aku ingin menyentuh dan mendekapnya selamanya, namun diapun masih ada dalam anganku. Aku masih menunggu waktu, menunggu saat-saat cintanya datang kehidupku. "When you love someone, just be brave t o say. That you want him to be with you. When you hold your love, don't ever let him go, or you will lose your chance to make your dream comes true" Aku selalu sembunyi untuk melihatmu dari kejauhan, dan aku tau, kamu menyadarinya. Aku mencoba mencari cara untuk bisa dekat dengannya, walau sekedar menyapanya. Tidak pernah terpikir bahwa aku sekuat ini, aku terobsesi padanya dan tetap menunggunya sampai nanti. Aku tau, saat cinta datang menyapa, ia tidak mungkin salah. "Don't ever give up, just try and try to get what you want. Cause love will find the way" Mencintai bukan rasa baru bagiku. Tapi jatuh cinta pada sosok yang baru adalah hal baru bagiku. Benarkah rasa in...