Membicarakanmu Dalam Petang
Di ujung petang hari ini, aku masih menanyakan tentang sesuatu. Tentang sebuah rasa yang entah akan berujung apa. Sebuah waktu yang telah kubuang dengan percuma. Cerita yang kuawali, namun tiada akhir. Lamunan selalu menghadirkan seseorang. Seseorang yang menjadi titik pusat dari apa yang kupikirkan. Dialah yang menjadi alasan terpendamnya sebuah rasa. Rasa yang berlebihan, yang sesak karena tersimpan dalam-dalam. Terlalu lancang untuk menginginkan dia tau apa yang kurasa. Alhasil, aku harus menikmati semua rasa sendirian. Iya, semua rasa. Rasa bahagia, juga rasa sedih. Perasaan karenanya yang tidak akan pernah ia ketahui, karena memang dia tidak pernah mau tau apa yang kurasa. Setiap kali melihatnya, matanya membuatku tersadar akan suatu hal. Aku sadar, bahwa aku tidak pernah ada dalam bayangnya. Mungkin aku hanya sebagian hal diantara banyak hal di hidupnya. Hanya sedikit kisah dari bermacam-macam kisah hidupnya yang jauh lebih menarik. Hanya satu orang dari banyaknya orang yan...