Complicated [Enam - Trouble]
Keesokan harinya. Tangan jahil temanku mulai bermain. Sofi iseng memotretku dengan seseorang yang berdiri di sebelahku, Farel. Meskipun dengan ketidakkesengajaan, tapi itu adalah foto pertamaku dengannya. Aku cukup senang. Hari itu aku tidak pulang bareng dengannya, aku pergi ke suatu tempat bersama Sofi. Dia pun mengertiku. Seperti biasanya, ponselku tidak berdering sedikitpun, tidak bergetar, tidak ada satu pesan dari siapapun, yang kuharap ada pesan dari Farel. Dia ke mana? Mungkin aku telah terbiasa kalau setiap harinya tidak dikirimi sms olehnya. Besoknya, ada upacara sebelum libur idul fitri. Kami masih baik-baik saja. Namun, barisan aku dan Farel berada jauh. Aku di depan, dia di belakang. “Yuk, pulang.” “Iya, nanti dulu, bareng sama yang lain.” kataku beralasan menunggu ketiga temanku dulu. “Ayuk ahh, panas nihh.” katanya dengan malas-malasan. Kuturuti keinginannya, kami pulang. Tak ada percakapan di sepanjang perjalanan menuju parkiran. Entah apa yang membuatnya...