Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Fun Fiction: Dorawajwo

“Bisakah kita kembali seperti dulu? Hidup seperti sebelum kita bertemu.” “Hya, apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti maksudmu.” “Aku hanya tidak ingin merepotkanmu. Aku tau ini sangat menyulitkanmu.” “Bisakah bicara langsung pada intinya?” Kedua mata sipitnya sudah benar-benar tidak tahan melihat seseorang yang sedang bicara di hadapannya. “Sunggyu-ssi, ara-yo, kamu pasti paham apa yang kukatakan.” Air mata Ji Hoon mulai menetes. “Waeyo? Di mana salahnya? Apa yang salah? Katakan! Katakan padaku di mana letak salahnya!” ucap Sunggyu seraya berteriak. Ji Hoon menahan sesak di dadanya. “Kau tau? Hubungan kita adalah kesalahan. Kau sudah melanggar kesalahan, Gyu.” “Tapi aku tidak merasa salah. Hya! Apa yang terjadi padamu? Kenapa tiba-tiba sikapmu seperti ini?” ucap Sunggyu masih dengan nada bicara yang marah. “Bahkan aku tidak mengerti pada diriku sendiri. Aku hanya ingin membiarkanmu hidup tenang tanpa berita apapun tentangmu.” “Mwo? Membiarkan hidupku tenang?...

Back to Pressure

Ketakutan itu kembali setelah menghilang untuk beberapa saat. Hal yang selalu kuanggap menyeramkan untuk dijalani. Situasi yang membuatku selalu merasa sulit. Mereka semua akan datang sebentar lagi, untuk beberapa waktu ke depan. Ya, semuanya terlalu menakutkan jika selalu kubayangi, tanpa menjalaninya dengan baik. Namun terlalu sulit kalau harus kuterima dengan lapang dada. Semua terlalu berat, bahkan saat pikiran dan hati benar-benar kosong. Entah mengapa harus serumit ini. Kadang aku lelah dan merasa sakit sendiri menjalani semuanya. Berjalan di atas tekanan yang berdampingan dengan syukur. Aku memang belum tau apa yang ada di ujung jalan sana. Hanya saja, aku sudah terlalu jatuh di pertengahan jalan. Langkah kaki yang terus terarah pada sesuatu. Air mata yang selalu jatuh dalam sela malam. Luka yang semakin mendalam setiap harinya. Dalam hitungan waktu, aku akan kembali merasakan sakitnya keterpaksaan. Baik atau buruk, maaf, ini terlalu sulit untuk diterima. Ak...

Fun Fiction: Still I Miss You

Woohyun menginjak rem mobilnya di sebuah jalan. Jalan yang sepi dari lalu lalang kendaraan lain, bahkan langkah kaki seseorang. Ia turun dari mobilnya. Menyapu setiap tempat yang ada di sini. Perlahan, air matanya menetes. “Setelah sekian lama, baru kali ini aku menginjak tempat ini lagi. Kupikir kejadian itu sudah berlalu sangat lama. Seo Rin- ah, apa kau berada di tempat di mana kau merindukanku?” gumamnya seraya tak kuasa menahan sesak di dadanya. Ponselnya bergetar di dalam saku celana jinsnya. Tertera nama Lee Sungjong di layar ponselnya. Woohyun menolak panggilan itu, lalu mematikan ponselnya. “Seo Rin- ah, aku benar-benar merindukanmu.” Woohyun menundukan kepalanya, membiarkan airmata itu jatuh ke tanah. ~ Di dorm Infinite. “Woohyun tidak mengangkat teleponmu?” tanya Sunggyu. “ Ye. Dia menolak panggilan dariku, hyung.” jawab Sungjong sambil memperhatikan layar ponselnya. “Bahkan Woohyun-hyung menolak panggilanmu, Jong.” ledek Sungyeol. “Hya, Songyora, sudahla...