Miss[ing] You
Saya ingin bicara serius hari ini. Tentang rasa sakit yang entah kapan pulihnya. Sesak yang masih lama tenangnya. Hal ini terlalu sakit kalau terus dibahas, namun selalu teringat dan membuat perasaan saya tersayat. Yang terkaya di bumi tidak akan mampu membeli momen-momen di masa lalu. Kejadian masa lampau tidak akan bisa hadir lagi. Lantas bagaimana dengan rasa rindu yang teramat dalam? Perasaan tidak terbalas selalu menyakitkan. Menyimpan tangisan dalam-dalam. Rasa rindu saya tidak akan pernah terbalas. Padahal, setidaknya saya ingin lihat wajahnya. Tidak akan ada tuntutan ingin bicara dengannya atau bahkan memeluknya. Tuhan, sayang sangat merindukannya. Saya masih tidak paham dengan pendapat orang yang katanya "setiap perpisahan akan menghadirkan pertemuan yang baru, pun dengan pertemuan yang akan menghadirkan perpisahan." Apa hidup memang seperti itu? Bagaimana teori seperti itu bisa muncul? Atau mungkin ini hanya sebatas cara pandang setiap manusia? Mungkin. Kare...