Complicated [Epilog]
Ending!
Yogyakarta.
Adalah kota terakhir yang menjadi destinasi selama bersekolah di SMA yang
menjadi tempat Luna menempuh pendidikan. Luna senang karena bisa satu bus
dengan ketiga sahabatnya; Marsha, Rina, dan Sofi. Selain mereka bertiga, Luna
juga satu bus dengan Farel.
Jakarta-Jogja
bukanlah jarak kilometer yang pendek. Sesekali Luna sering merasa pusing dan
mual berlama-lama di dalam bus. Untunglah Luna dan ketiga sahabatnya sudah
menyiapkan cemilan untuk perjalanan panjang mereka.
Luna
dan Sofi duduk di bangku ke lima dari belakang, di depan Luna dan Sofi ada
Marsha dan Rina, sedangkan di belakang Luna, ada Farel dan Abi. Sejujurnya, di
hati kecil Luna ia senang karena Farel akan ada di belakangnya selama
perjalanan.
Tidak
banyak mengobrol, tapi sesekali candaan itu pasti ada. Luna benar-benar
berusaha menyembunyikan segala sesuatu yang tak perlu orang lain tau. Karena
Luna hanya ingin mengubur semua rasa, walaupun belum sepenuhnya bisa.
Melihat
wajah lelahnya Farel saat terlelap memiliki kedamaian sendiri di hati Luna.
Tanpa ada yang sadar, Luna tersenyum melihat Farel tidur. Seandainya kepala
Farel jatuh di pundak Luna. Sayang, untuk duduk di sebelah Farel saja rasanya
tak mungkin.
‘Tenang
Lun, di puncak Borobudur.’ ucapan seseorang membuat Luna berkhayal, akankah
Farel mengutarakan semuanya di sana?
Luna
berjalan di bawah terik matahari Jogja, menaiki anak tangga demi anak tangga
untuk bisa sampai di puncak Borobudur. Seturunnya dari bus, Luna sudah tidak
menemukan Farel. Tapi begitu memasuki kawasan untuk menuju Borobudur, Luna melihat
dua orang yang sangat dikenal di bawah satu payung.
Jelas,
ini bukan rasa sakit lagi bagi Luna. Semua rasa sakit seperti sudah biasa untuk
Luna. Luna terlalu terbiasa dengan kesakitan yang Farel berikan.
Farel
berjalan beriringan dengan Farah di bawah payung, berdua.
Sudah
berada jauh dari rumah, Luna tidak ingin merusak momen-momen terakhir di masa
SMA nya. Baginya sudah cukup lelah karena air mata. Setelah ini, ia akan keluar
dari keadaan dan tempat yang menciptakan kenangan pahit dan manis.
Luna
menyingkirkan sedikit sakit hatinya ketika melihat Farel dan Farah bersama.
Luna berpikir bahwa ia akan merekam kenangan di Jogja bersama teman-temannya,
terutama Teletubbies yang sudah mengganti nama menjadi Telatabis.
Entah
bagaimana garis hidup mereka semua setelah lulus dari SMA. Terutama Luna dan
Farel yang menjadi peran utama dalam cerita ini.
Selepas
masa sekolah, mereka akan menjalani hari sebagai mahasiswa di universitas yang
berbeda.
Luna
hanya bisa berdoa agar Farel bisa menemukan yang lebih baik darinya. Begitu
juga Luna—yang tidak akan mudah menerima teman seperti air mata dan kesedihan.
Kata
dalam cerita yang berawal ketika mereka masih sama-sama kelas 10 dan berakhir
dengan kata LULUS yang menandakan bahwa semua sudah berada di ujung kelas 12.
Selesai
dan selamat datang alur cerita berikutnya di dunia perkuliahan.
Komentar
Posting Komentar