Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Cerpen: Rasa Sakit Yang Baru

“Yasha, tunggu!” ucap sekaligus panggil seseorang dari lorong jurusan Sastra Inggris. “Kenapa, Cha?” jawab Yasha, agak bingung dengan raut wajah sahabatnya itu. Echa berdiri dihadapan Yasha. “Gue mau minta jawaban sejujur-jujurnya dari lo. Galang bilang, lo berangkat bareng dia tadi?” Yasha diam. “Yasha jangan diem doang, jawab!” cecar Echa. “Ngga sengaja, Cha. Tadi pas gue mau nyebrang di perempatan, motornya dia ga sengaja bikin dengkul gue nyium trotoar, akhirnya dia berbaik hati nebengin gue sampe kampus. Ga ada apa-apa ko” jelas Yasha. Echa cemberut. Yasha mengajak Echa untuk duduk dibangku koridor. “Lo marah ya sama gue? Echa, demi apapun gue ngga ada maksud nyakitin perasaan lo, lagian, gue tuh ngga suka sama Galang. Idola lo bukan tipe gue, serius” ucap Yasha. Perlahan, senyum jahil dari Echa mengembang. “Ngga berubah ya dari pertama gue kenal lo setahun yang lalu, masih aja polos, beloon hahahahaha. Lo pikir gue marah, cemburu, jealous gitu? Lo lupa, kemarin gue abis...

Prolog Complicated

          “Gue suka sama lo. Mau ngga jadi pacar gue?” Kalimat yang Luna terima pagi itu benar-benar membuatnya kaget. Luna tak pernah mengira secepat itu Farel menyatakan perasaannya. Harus bagaimana raut wajah Luna sesampainya di sekolah nanti? Luna dan Farel satu kelas. Pasti akan terasa canggung setelah Farel menyatakan perasaannya.                     Sebelum Farel menyatakan semuanya, Luna dan Farel hanyalah sebatas teman biasa. Mengerjakan tugas kelompok di kelas, lampu yang dipadamkan cukup menenggelamkan mereka berdua. Memang, tidak hanya berdua. Namun, keadaan berubah ketika salah satu anggota kelompok keluar kelas.                     Dengan perjalanan menuju sekolah, Luna membalas pesan singkat itu. “Gue menghargai perasaan lo, Rel. ...

Cerpen: You Belong With Me

“Ehem” seru suara cowok disebelah Leva. “Eh, kamu udah dateng” Leva kaget dan langsung merapihkan posisi duduknya, menaruh ponsel di saku almamaternya. “Kamu ngegalauin apasih di sosmed? Segitunya banget” ucap Terry, dengan tampang wajah kesal. Leva kikuk mendapat pertanyaan seperti itu dari Terry. Karena memang hari ini adalah kenangan paling terkenang bagi Leva. Walaupun Leva sudah menjadi kekasih orang lain, bukan berarti Leva harus benar-benar menghapus mantan kekasihnya dari hidupnya, sekalipun mantan kekasihnya juga sudah menjadi kekasih orang lain. “Galau? Engga, biasa aja ko. Kamu aneh deh” jawab Leva, bohong. “Terus apa namanya kalo bukan galau? Apa aku harus ngucapin failed anniversary ke kamu?” ucap Terry masih dengan nada santai namun terdengar marah. “Apaan sih. Yaudah ayo pulang” ajak Leva. Leva beranjak dari duduknya. Melangkah menjauhi Terry, disusul Terry yang mengikuti langkah Leva dari belakang. Bahkan langkah Leva terlihat kaku. Gelagapan. BRUK!...