Cerpen: Actually
Malam hari, di sebuah tempat les. “Sharon.” Yang punya nama menoleh ke belakang. Ia melihat teman sekelasnya di tempat les berjalan menghampirinya. “Kenapa Ndre?” tanya Sharon yang sekarang berdiri di hadapan Sondre. “Lo pulang sama siapa?” tanya pria berambut agak gondrong. “Sendiri, lah. Kaya yang lo lihat.” Sharon menjawab diselingi tawanya. “Em, mau bareng?” tawar Sondre. “Bukannya lo dijemput sopir lo?” Sondre diam sejenak. “Ya iya sih, tapi gue bisa nyuruh supir gue buat pulang lagi.” kata Sondre. “Jangan, kasihan. Tunggu deh, emang ada apa mau ngajak pulang bareng? Ngga biasanya.” “Mau bayar hutang sama lo.” kata Sondre. Sharon memutar bola matanya. Hutang? Seorang anak kaya raya seperti Sondre punya hutang? Bahkan Sondre bisa membeli apapun yang ia mau dengan uang saku yang sudah dijatahi kedua orangtua nya. “Emang gue pernah minjemin lo uang ya?” tanya Sharon, polos. Sondre tertawa. “Bukan, bukan hutang uang. Lo lupa? Dua minggu yang lalu, kita p...