Mungkin Lebih Baik
Mungkin memang lebih baik seperti ini, melihatnya dari jauh dengan membuang rasa ingin memiliki, memperhatikan pahatan tangan Tuhan, memperhatikan setiap garis wajahnya, meneliti setiap langkahnya tanpa ada yang menyadari, dan bersuara dalam hati, membicarakannya pada Sang Pencipta.
Mungkin memang seharusnya begini. Mengagumi tanpa mencari tau isi hatinya, tanpa mencari tau siapa sosok yang selalu menyita waktunya. Ada bahagia saat berpura-pura tidak tau bahwa dia sedang jatuh cinta. Dan lebih bahagia saat kupikirkan perasaanku kepadanya, bukan memikirkan perasaannya terhadap orang lain.
Mungkin mencintaimu biarlah menjadi urusanku saja. Tugasmu tetaplah menjadi seseorang yang selalu kupikirkan di setiap detik yang kupunya. Ya, biar aku merasakan perasaan ini sendirian, karena aku terlalu lelah untuk mencari tau rasamu. Terlalu membuang waktu untuk mencari celah hatimu. Jadi, biarkan aku menari karena mengagumimu diatas harapan yang tak akan terwujud.
Kamu menjadi sebab senyumku setiap hari. Melihatmu saja cukup menciptakan lamunan sepanjang waktu. Mendengar suaramu mampu membawamu ke dasar hatiku, mengakar dalam sebuah perasaan yang selalu sabar melihatmu mengharapkan seseorang. Aku tidak bisa, bahkan tidak berhak menuntut sebuah balasan rasa. Karena perasaanmu, biarlah jadi urusanmu.
Sama tidak selalu berarti sama. Ketika aku yang memiliki rasa, juga kamu yang memiliki rasa. Disini, perasaan kita adalah perbedaan. Saat aku menunggumu, kamupun sibuk menunggu yang lain. Maaf karena pernah mengganggu hari-harimu, memaksamu tau tentang perasaanku. Aku sadar bahwa kamu tidak pernah menyadari perasaanku, tidak ingin tau tentang perasaanku.
Mulai sekarang, kubiarkan perasaanku berkembang dalam diam. Ia tidak akan pernah terungkap, ia akan selalu membisu, kering ditelan waktu, dan entah akan mati atau bertahan dalam sebelah hati. Akan kubiarkan perasaan ini tersenyum dalam gelap, menangis tanpa kautau dan berharap dalam doa.
Jalani saja hari-harimu dengan sebuah harapan, harapan untuk bisa bersatu rasa dengan pujaanmu. Aku akan jadi penonton yang paling tersiksa. Nikmatilah lagu cinta yang kau dengarkan setiap pagi. Biar aku yang mengartikan sakitku saat lirik itu kubaca.
Mungkin banyak orang-orang yang bernasib sama seperti kita. Mengharapkan seseorang tanpa tau ada yang mengharapkannya, menunggu seseorang tanpa tau ada yang menunggunya. Cinta memang selalu begitu, tidak pernah sadar berada sedekat itu.
Cinta selalu begitu, tidak pernah menengok kearah yang menunggumu.
Mungkin memang seharusnya begini. Mengagumi tanpa mencari tau isi hatinya, tanpa mencari tau siapa sosok yang selalu menyita waktunya. Ada bahagia saat berpura-pura tidak tau bahwa dia sedang jatuh cinta. Dan lebih bahagia saat kupikirkan perasaanku kepadanya, bukan memikirkan perasaannya terhadap orang lain.
Mungkin mencintaimu biarlah menjadi urusanku saja. Tugasmu tetaplah menjadi seseorang yang selalu kupikirkan di setiap detik yang kupunya. Ya, biar aku merasakan perasaan ini sendirian, karena aku terlalu lelah untuk mencari tau rasamu. Terlalu membuang waktu untuk mencari celah hatimu. Jadi, biarkan aku menari karena mengagumimu diatas harapan yang tak akan terwujud.
Kamu menjadi sebab senyumku setiap hari. Melihatmu saja cukup menciptakan lamunan sepanjang waktu. Mendengar suaramu mampu membawamu ke dasar hatiku, mengakar dalam sebuah perasaan yang selalu sabar melihatmu mengharapkan seseorang. Aku tidak bisa, bahkan tidak berhak menuntut sebuah balasan rasa. Karena perasaanmu, biarlah jadi urusanmu.
Sama tidak selalu berarti sama. Ketika aku yang memiliki rasa, juga kamu yang memiliki rasa. Disini, perasaan kita adalah perbedaan. Saat aku menunggumu, kamupun sibuk menunggu yang lain. Maaf karena pernah mengganggu hari-harimu, memaksamu tau tentang perasaanku. Aku sadar bahwa kamu tidak pernah menyadari perasaanku, tidak ingin tau tentang perasaanku.
Mulai sekarang, kubiarkan perasaanku berkembang dalam diam. Ia tidak akan pernah terungkap, ia akan selalu membisu, kering ditelan waktu, dan entah akan mati atau bertahan dalam sebelah hati. Akan kubiarkan perasaan ini tersenyum dalam gelap, menangis tanpa kautau dan berharap dalam doa.
Jalani saja hari-harimu dengan sebuah harapan, harapan untuk bisa bersatu rasa dengan pujaanmu. Aku akan jadi penonton yang paling tersiksa. Nikmatilah lagu cinta yang kau dengarkan setiap pagi. Biar aku yang mengartikan sakitku saat lirik itu kubaca.
Mungkin banyak orang-orang yang bernasib sama seperti kita. Mengharapkan seseorang tanpa tau ada yang mengharapkannya, menunggu seseorang tanpa tau ada yang menunggunya. Cinta memang selalu begitu, tidak pernah sadar berada sedekat itu.
Cinta selalu begitu, tidak pernah menengok kearah yang menunggumu.
Komentar
Posting Komentar