Tokoh Dalam Nyata

Sebenernya siapa aja sih manusia-manusia di dalem cerita yang di posting sebelum judul ini? Siapa sih Luna? Siapa sih Marsha? Siapa sih Rina? Siapa sih Sofi? Mereka itu empat yang bersatu jadi TELATABIS. Ko lucu banget namanya. Iya, selucu kami berempat. Harusnya kan Teletubbies, kenapa jadi Telatabis? Karena fakta membuktikan, kami berempat selalu telat setiap dateng ke kesekolah (waktu masih sekolah).

Untung kita berempat udah alumni. Kalo masih sekolah di SMA Budhi Warman 2 Jakarta, mungkin disuruh pulang setiap hari. Maklum, peraturan udah baru semenjak pergantian ajaran baru setelah angkatan kami jadi alumni. 6.30 TENG belum sampai sekolah; PULANG.

Serem kan ya? Iya serem. Horor. Ditambah jadwal pendalaman materi kelas 12 tahun sekarang itu sampai jam 5.30 sore. Kebayang dong, waktu anak usia sekitar 16 sampai 18 tahun ngabisin separuh dari 24 jamnya di sekolah. Kebayang ngga capek dan remuknya gimana? Ngebulnya otak gimana? Belum lagi tugas dan masalah percintaan sakit-sakitan yang akhirnya ngga masuk terus absen jadi S? Tapi percayalah, semua kebijakan dan peraturan itu demi kebaikan kalian, adik-adik kelas angkatan 23.

Balik lagi ke kami berempat. So, dikasih tau deh wajah-wajah TELATABIS. Dari Tingkiwingky dulu ya.
Marsha, alias Inka Marsanda Kinanta. Anggota yang paling muda dari kita berempat. Lahir di kasur, 7 Maret 1997. Paling muda, paling bercinta. Udah nginjek angka 3 tahun sama pacarnya. Biarpun kisahnya ngga mulus-mulus banget kaya jalanan radar auri yang lagi dibenerin, tapi dia sama pacarnya bisa saling narik tali kalau salah satunya mulai mengendur. Yang paling berisik kalo udah ketawa, juga paling ngena kalo udah ngasih saran atau nasihat, walaupun kadang dia susah sendiri buat ngehadapin masalahnya. Ya namanya juga manusia, saling membutuhkan. Ya ngga, Nka?

Abis Tingkiwingky, berarti Dipsy dong. Ini sih, gue sendiri.

Abaikan sepasang mata di belakang kepala, ya. Luna, alias Ludiya Aqsho. Lahir di tengah pagi, tanggal... kasih tau ngga ya? Pokoknya bulan Juli. Hobi banget nunggu, galau, nangis, curcol, dan berharap menghayal. Setiap orang juga pasti suka ngayal, ya kan? Apa lagi ya. Kaya yang kalian baca aja apa yang ada di postingan. Pasti bilangnya tukang galau. Tapi engga kok... engga salah lagi maksudnya. Seorang jomblo. Iyalah, kan seorang, makanya jomblo. Gimanah sih. Proses mencari dan masih menari di atas harapan. Saik.

Tingkiwingky, Dipsy, abis itu siapa? Laa-laa. Iya, Laa-laa.
Ini yang jadi Sofi di beberapa judul cerpen khusus yang ditulis. Sofi, alias Roro Sofia Narulita. Ternyata nama aslinya emang Sofi ya. Iya, dia temen semeja selama hampir tiga tahun semasa SMA. Cewek berdarah Jawa yang lahir di tangan suster ini adalah tertua diantara kita berempat. Lahirnya tanggal 2 Juli 1995. Jomblo terlama diantara kita berempat, di masanya. Di dunia perkuliahan, dia aktif banget di himpunan. Aktif di himpunan, tapi ngga aktif soal mencintai & dicintai. Sofi atau biasa dipanggil Yoyo sama Telatabis, termasuk orang yang tertutup dalam masalah cinta. Soal cinta aja ngga cerita ke Telatabis, pantes aja sampe sekarang belum punya cerita cinta sama seseorang.

Terakhir tapi bukan yang terakhir. Jelaslah, dia ini kan anak pertama. Poo. Ini nih.
Rina, alias Dewi Suci Rahmadhani. Agak jauh ya Dewi ke Rina. Dulu, awalnya namanya itu bukan Rina. Tapi, karena dia punya gebetan, dan pacar gebetannya namanya Rina, jadilah dia sebagai Rina. Dewi atau biasa dipanggil Desu, paling netral diantara kita berempat. Saking netralnya, dia ngga pernah cepet untuk memutuskan sesuatu. Karena ngga bisa memutuskan, akhirnya diputusin dengan alasan terlalu baik deh sama mantan pacarnya. Apa hubungannya ya? Kalo ngambil sisi dari Love Story After High School, emang bener, Desu itu pemuja rahasia paling bisa ngejaga perasaannya. Bahkan ke temen SMP-nya yang entah kapan akan terungkap rasa itu. Sampe lupa, dia ini lahir tanggal 21 Januari 1997 di siang bolong. Makanya senyumnya bagaikan sinar mentari... yang sedang terik-teriknya. Bercanda deh.

Dan inilah kita, TELATABIS.
Empat yang jadi satu semenjak 14 April 2012. Empat kepala yang memiliki kepribadian masing-masing, punya keunikan tersendiri, punya kesukaan yang berbeda, kriteria pria idaman yang berbeda, dan nanti pun calon imam kita berbeda-beda. Yaiyalah masa mau sama?--"

Inka itu orang yang panikkan kalo ada apa-apa mendadak, hampir sama kaya Yoyo. Cuman bedanya, Yoyo lebih ke yang grasak-grusuk. Bahasa mana itu? Ngga ada di KBBI kayanya. Ya itulah pokoknya. Desu sih kalem, tapi kadang panik. Cuman paniknya Desu itu dalam versi kalem (?). Intinya, mereka bertiga yang suka panik ngga akan bisa bikin Lulu ikutan panik. Entah syaraf bagian mana yang terputus dari tubuh gue. Pantes aja ada syaraf yang putus, orang diputusin mulu. Padahal ngga ada hubungannya, udah biarin aja. Bebas.

Dulu, kalo sekolah kita berempat pakai jilbab ya hari Jumat aja. Hari biasa mah ya kalo ngga digerai, dikuncir. Tapi kalo Lulu sih rambutnya ngga pernah tergerai total, kecuali pas foto ijazah. Itu berarti pernah ya namanya? Yee gimana sih. Sekarang, mungkin udah saatnya kita kembali ke jalan yang benar. Salah satunya menutup kepala kita dengan jilbab, yang Insya Allah seterusnya, aamiin. Semoga kita menemukan kebenaran lainnya di ujung sana ya, Telatabis :')



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Rasa Dibalik Lirik Lagu

Cerpen: At The Past

About SCIGENCE [Part 1]