Last in 2014
Hari terakhir di tahun 2014.
Ternyata waktu begitu cepat berlalu.
Hari-hari yang sudah kulewati, akan terkenang menjadi sejarah.
Menjadi masa lalu dan menjadi pelajaran.
Baru kusadari, sepanjang tahun ini aku tidak dimiliki sebuah hati.
Iya, ternyata hanya berteman dengan kesendirian dan penantian.
Berjalan bergandengan dengan sebuah harapan.
Jatuh bangun karena bermacam-macam alasan.
Aku ingin mengenang semua yang sudah berlalu.
Mengingat pernah menunggu sebuah hati yang tak kunjung datang.
Berakhir harus mengikhlaskan yang telah lama terlepas.
Dan berusaha memulai saat berada di lingkungan yang baru.
Pahit manisnya berulang kali kurasakan.
Selalu merasa tersakiti juga telah kulewati.
Berakhirnya tahun ini, bukan berarti kepedihanku juga berakhir.
Justru, goresan luka makin lebar menyayat.
Bahagiaku bisa terhitung jari di tahun ini.
Dan air mataku menetes bak samudra.
Liku kehidupan membangun tebing kekuatan.
Masalah yang ada menambah kadar sebuah kesabaran.
Bagaimanapun rasa tahun 2014,
Patut disyukuri, karena masih bisa terlewati sembari menulis pelajaran hidup.
Dan bagaimana dengan tahun 2015?
Siapkan pena dan kertas. Aku siap menyambut dan menulis yang akan menjadi sejarah.
Ternyata waktu begitu cepat berlalu.
Hari-hari yang sudah kulewati, akan terkenang menjadi sejarah.
Menjadi masa lalu dan menjadi pelajaran.
Baru kusadari, sepanjang tahun ini aku tidak dimiliki sebuah hati.
Iya, ternyata hanya berteman dengan kesendirian dan penantian.
Berjalan bergandengan dengan sebuah harapan.
Jatuh bangun karena bermacam-macam alasan.
Aku ingin mengenang semua yang sudah berlalu.
Mengingat pernah menunggu sebuah hati yang tak kunjung datang.
Berakhir harus mengikhlaskan yang telah lama terlepas.
Dan berusaha memulai saat berada di lingkungan yang baru.
Pahit manisnya berulang kali kurasakan.
Selalu merasa tersakiti juga telah kulewati.
Berakhirnya tahun ini, bukan berarti kepedihanku juga berakhir.
Justru, goresan luka makin lebar menyayat.
Bahagiaku bisa terhitung jari di tahun ini.
Dan air mataku menetes bak samudra.
Liku kehidupan membangun tebing kekuatan.
Masalah yang ada menambah kadar sebuah kesabaran.
Bagaimanapun rasa tahun 2014,
Patut disyukuri, karena masih bisa terlewati sembari menulis pelajaran hidup.
Dan bagaimana dengan tahun 2015?
Siapkan pena dan kertas. Aku siap menyambut dan menulis yang akan menjadi sejarah.
Komentar
Posting Komentar