Akan Indah Pada Waktunya

Berjalan mengikuti kemana kaki melangkah.
Tapak demi tapak entah akan mengantar kemana.
Deras hujan malam ini sangat mewakili pemilik perasaan.
Di bawah ribuan tetes air hujan, air mata tak akan teraba.

Aku tidak memikirkan perasaanku saja.
Aku tau rasanya, aku paham tentang kekecewaan.
Bukan sekali dua kali aku merasakan sebuah kecewa.
Sesering menumpahkan air mata aku kecewa.

Semua yang terpendam tak tau kapan akan terungkap.
Lisanku terlalu kaku untuk bicara semuanya.
Bicara yang mewakili bagaimana perasaanku.
Hancur? Itu pasti.

Aku lupa ini hari ke berapa kecewa menyebut namaku.
Aku lupa ini hari ke berapa kesedihan menggenggam jemariku.
Aku lupa memulai rasa bahagia bagaimana.
Aku mulai lupa caranya bahagia.

Bukan keinginanku berjalan di atas duri seperti ini.
Bukan keinginanku juga untuk terus merasakan sakit di setiap langkah.
Aku tidak ingin berdarah, namun aku harus berdarah.
Aku tidak ingin terluka, tapi aku harus terluka.

Waktu kadang menyakitkan.
Aku tau, waktu tidak pernah berjalan lambat.
Aku paham, waktu bahkan tak akan pernah bergerak ke belakang.
Tidak ada alasan, proses hanya minta dihargai.

Aku tak tau kapan semuanya berakhir.
Aku juga tak tau kapan kita seperti dulu lagi.
Mungkin, Dia punya rencana yang indah.
Sesuatu yang indah akan terjadi pada waktunya.

Tulisanku malam ini akan menjadi saksi, nanti.
Sampai tiba pada waktunya,
Sampai pencapaian telah tergapai,
Suatu hari nanti, suatu saat nanti. Pasti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Rasa Dibalik Lirik Lagu

Cerpen: At The Past

About SCIGENCE [Part 1]