Alasan
Kau harus bisa.. bisa.. berlapang dada..
Kau harus bisa.. bisa.. ambil hikmahnya..
Seharusnya dari dulu aku paham, kalau ini pasti terjadi, walau ini benar-benar di luar akal sehatku.
Seharusnya aku tahu diri, mengerti mengapa sikapnya sedingin itu, sekeras batu.
Iya, aku terbual oleh waktu, termanja dengan perasaan yang sebenarnya sia-sia.
Ini kisah yang terperih, perjalanan yang benar-benar membuang-buang waktu, perjalanan yang sebenarnya tiada akhir yang indah.
Dia adalah alasanku tersenyum dalam beberapa keadaan.
Dia adalah alasan mengapa aku masih punya cinta.
Dia adalah alasan mengapa air mata ini tumpah membasahi malam yang sepi.
Dia adalah alasan waktu yang kupunya terasa panjang.
Dia adalah alasan mengapa aku selalu diam di tempat.
Dia adalah alasan mengapa aku terluka.
Dia adalah alasan atas segala rasaku malam ini.
Dan mungkin, dia adalah alasan mengapa aku merasa menjadi manusia paling rapuh malam ini.
Kau harus bisa.. bisa.. ambil hikmahnya..
Seharusnya dari dulu aku paham, kalau ini pasti terjadi, walau ini benar-benar di luar akal sehatku.
Seharusnya aku tahu diri, mengerti mengapa sikapnya sedingin itu, sekeras batu.
Iya, aku terbual oleh waktu, termanja dengan perasaan yang sebenarnya sia-sia.
Ini kisah yang terperih, perjalanan yang benar-benar membuang-buang waktu, perjalanan yang sebenarnya tiada akhir yang indah.
Dia adalah alasanku tersenyum dalam beberapa keadaan.
Dia adalah alasan mengapa aku masih punya cinta.
Dia adalah alasan mengapa air mata ini tumpah membasahi malam yang sepi.
Dia adalah alasan waktu yang kupunya terasa panjang.
Dia adalah alasan mengapa aku selalu diam di tempat.
Dia adalah alasan mengapa aku terluka.
Dia adalah alasan atas segala rasaku malam ini.
Dan mungkin, dia adalah alasan mengapa aku merasa menjadi manusia paling rapuh malam ini.
Komentar
Posting Komentar